"Sebisa mungkin Aku mencintaimu, semampuku, sisanya biarlah waktu yang merawat kesedihan2mu hingga ia menjadi dewasa dan mengerti arti ketabahan”. Angkasa tampak muram melepas tetes kesedihannya , seakan dia mengerti, bahwa cinta tak pernah menjanjikan kebahagiaan “Kita tak pernah menyadari,bahwa cinta memberi kebahagiaan”. Di matamu, yang timbul tenggelam itu, ada yang dianaktirikan tak lagi tersentuh doa_doa, dialah kesedihanku,, bila saja kau tahu itu , kau tak pernah mau tau…(mungkin waktu lebih sering melelapkan kesadaranmu) Dan walaupun kau tak ingin mencintaiku, seharusnya kau tak perlu menciptakan banyak kesakitan disudut waktuku. Karena bagiku , mencintaimu adalah merawat kesedihanmu, menghapuskan airmatamu, membasuh luka2mu,, dan aku ada didirimu menjelma sesuatu yang kelak akan kau fahami sebagai detak jantungmu dengan cemburu dengan rindu dengan birahi kesakitanmu “maka cintai aku sebisamu, sebisa engkau mengelabuhi waktu” Dan kepada waktu, aku menitipkan rind