kisah



"Sebisa mungkin Aku mencintaimu, semampuku, 
sisanya biarlah waktu yang merawat kesedihan2mu 
hingga ia menjadi dewasa dan mengerti arti ketabahan”.

Angkasa tampak muram melepas tetes kesedihannya ,
seakan dia mengerti, bahwa cinta tak pernah menjanjikan kebahagiaan

“Kita tak pernah menyadari,bahwa cinta memberi kebahagiaan”.
Di matamu, yang timbul tenggelam itu, ada yang dianaktirikan 

tak lagi tersentuh doa_doa, dialah kesedihanku,, bila saja kau tahu itu ,
kau tak pernah mau tau…(mungkin waktu lebih sering melelapkan kesadaranmu)

Dan walaupun kau tak ingin mencintaiku,
seharusnya kau tak perlu menciptakan banyak kesakitan disudut waktuku.
Karena bagiku , mencintaimu adalah merawat kesedihanmu,
menghapuskan airmatamu, membasuh luka2mu,,

dan aku ada didirimu menjelma sesuatu yang kelak akan kau fahami
sebagai detak jantungmu dengan cemburu dengan rindu
dengan birahi kesakitanmu

“maka cintai aku sebisamu, sebisa engkau mengelabuhi waktu”

Dan kepada waktu, aku menitipkan rindu,
biar cinta berdiam dengan tenang dalam ingatanmu.

“Dan pada akhirnya, kepada kenanganlah segala sesuatu itu akan berpulang”

Karena sia-sia saja ku susun kata-kata menjadi puisi
jika sesuatu yg ku anggap abadi hanya menorehkan luka begitu nyeri,

Lalu di sebuah sunyi, di pekatnya malam, tiba_tiba; Tuhan pun terdiam,
tak memberikan lagi apa yang kesedihan inginkan,

Karena kita tlah menentukan sebuah jalan, jalan yg sama-sama tak ingin kita pilih, 

sebuah jalan, yang biasa kita sebut dengan "masasilam",,
12-0kt-2011, 08.04 wib 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Setting Firewall AVG untuk LAN

Fatwa Ulama Tentang Syiah